TIDAK PERLU KELILING DUNIA

WELCOME TO THE NURSE ASRAMA

keperawatan

Kamis, 16 April 2009

gigitan Ular

Gigitan Ular
Apabila sesorang terkena gigitan ular, usahakanlah untuk mengetahui apakah ular yang menggigit termasuk ular yang berbisa atau bukan. Ini bisa
diketahui dari jenis gigitannya yang menimbulkan bekas luka yang berbeda.
Gigitan ular yang berbisa, biasanya hanya meninggalkan bekas gigitan yang lebih sedikit, dan yang paling menonjol adalah bekas gigi taring yang
runcing dan lebih besar dari gigi lainnya.
Sedangkan bekas gigitan ular yang tidak berbisa, biasanya akan meninggalkan bekas gigitan berupa dua baris bekas gigi yang kecil-kecil, tetapi
tidak ada bekas gigi taring.
kayadansehat.blogspot.com
Jika tergigit ular berbisa sekali, usahakan jangan bergerak terlalu banyak. Semakin banyak gerak akan semakin mempercepat bisa ular menyebar ke
seluruh tubuh. Angkat si sakit dengan usungan. Ikatlah bagian badan tepat di atas luka gigitan dengan sehelai kain. Jangan mengikat terlalu
kencang. Segera bawa ke dokter terdekat. Bila jauh dari fasilitas kesehatan/dokter, lakukan sayatan pada luka gigitan baru dengan pisau yg telah
bebas kuman, kemudian hisaplah dan ludahkan secepatnya, lakukan beberapa kali.
Catatan: Jangan menyayat atau menghisap luka gigitan yang telah lebih dari 1/2 jam. Menghisap harus dengan mulut yang sehat & tidak ada luka
di mulut.
http://snakehunterclub.com/artikel/tentang-gigitan-ular.html
Tips P3K karena gigitan ular
Apakah anda/teman/keluarga anda pernah digigit ular..?
gimana kira-kira penanganannya..?
Dan apakah semua ular berbisa..??
Secara umum orang awam kalo digigit ular berbisa biasanya melakukan hal-hal sbb:
- Mengikat dengan keras bagian tubuh (di atas/bawah) yang kena gigit
- menoreh bagian tubuh yang kena gigit
- mengisap darah pada bagian tubuh yang kena gigit
- atau membawanya ke tempat dukun ular/pawang ular
Hal-hal yang dilakukan tersebut tidak sepenuhnya salah cuman barangkali perlu lebih
dilakukan dengan cara yang lebih baik.
Pada saat dalam kepanikan karena digigit oleh ular apalagi telah diketahui bahwa ular
tersebut sangat berbisa, maka kadang-kadang orang tidak lagi berpikir secara rasional
karena stress dan karena pengaruh dari racun ular tersebut.
- Tenang jangan panik !!
- Tidak terlalu banyak bergerak apalagi menggerakkan bagian tubuh yang kena gigitan ular
- sedapat mungkin mengidentifikasi jenis ular yg menggigit, kalau tahu nama sebenarnya akan jauh lebih membantu, kalaupun tidak jangan
dipaksakan mengejar ular tersebut nanti
malah bisa digigit dua kali lagi..he..he…
- Jangan ditoreh/dilukai/dirobek
- KALAU masih memungkinkan segera setelah kena gigit bagian tubuh yang kena gigit dihisap kuat dengan alat-alat tertentu sepert “extractor”
asalkan tidak melukai atau dan jangan melakukan hisapan dengan mulut karena berbahaya dan bisa terminum/masuk kedalam
mulut. - Bersihkan bagian tubuh yang kena gigit dengan
antiseptik untuk mengindari infeksi, karena dalam beberapa kasus, bahaya infeksi malah jauh lebih berbahaya dari racun ular itu sendiri.
- Ikat atau balut di atas dan dibawah bagian tubuh yang kena gigit dengan perban, tetapi
jangan terlalu kencang, rasakan saja sendiri untuk sedikit memperlambat peredaran darah
tetapi tetap bisa mensuplai darah.
- Kemudian setelah itu harus segera di bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk
peroleh pertolongan lebih lanjut.
Pada banyak kasus-kasus gigitan ular, sebagian dari mereka ada yang tidak sadar kalau merekaitu telah digigit oleh ular yang sangat berbisa
sehingga tidak melakukan pengobatan dan kemudian karena tidak ada pertolongan sama sekali akhirnya meninggal dunia.
Biasanya ular yang menggigit tersebut adalah jenis ular yang mempunyai bisa neurotoxin ,dimana pengaruh dari racun ini adalah terkadang tidak
menimbulkan rasa sakit tetapi menyerang susunan saraf sehingga menimbulkan rasa kecapean,ngantuk tertidur untuk tidak terbangun lagi Contoh
ular yang memiliki neorotoxin adalah ular weling ( bungarus candidus ) dengan warna belang hitam - putih.
sedangkan ular yang memiliki bisa hemotoksin seperti ular hijau ekor merah ( trimeresurus albolabris) cendrung lebih mudah dilakukan pertolongan.
Karena itu pengetahuan tentang jenis-jenis ular terutama yang berbisa sangat penting dan
cara penanganan P3K juga perlu lebih disosialisasikan…
Perlu adanya yayasan atau rumah sakit yang secara khusus care tentang masalah ini terutama di daerah-daerah yang rawan dengan ular berbisa
spt; papua dan sekitarnya
Akan banyak nyawa yg akan tertolong jika ketersediaan anti bisa, harga terjangkau dan orang/dokter yang ahli di bidang ini.
kalau ada rekan2 yang punya pengalaman atau pun tips yang lebih bagus boleh deh kita sharring di sini.
Tips Praktis Mengatasi Gigitan Ular Berbisa
Oleh : Dito Anurogo, S. Ked.
22-Feb-2008, 06:01:59 WIB - [www.kabarindonesia.com]
Tips Praktis Mengatasi Gigitan Ular Berbisa
Sinonim:
Snake bite (gigitan ular)
Penyebab: gigitan oleh
1. Ular hijau (Trimeresurus albolaris)
2. Ular tanah (Ankistrodon rhodostoma)
3. Ular welang (Bungarusfasciatus)
4. Ular sendok (Naya sputatrix)
5. dll
Gambaran Klinis Gigitan Ular:
Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada semua gigitan ular.
Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit).
Gejala sistemik: hipotensi, otot melemah, berkeringat, menggigil, mual, hipersalivasi (ludah bertambah banyak), muntah, nyeri kepala, pandangan
kabur
Gigitan Elapidae (misal: ular kobra, ular weling, ular welang, ular sendok, ular anang, ular cabai, coral snakes, mambas, kraits)
1. Semburan kobra pada mata dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kaku pada kelopak mata, bengkak di sekitar mulut.
2. Gambaran sakit yang berat, melepuh, dan kulit yang rusak.
3. Setelah digigit ular
a. 15 menit: muncul gejala sistemik.
b. 10 jam: paralisis urat-urat di wajah, bibir, lidah, tenggorokan, sehingga sukar bicara, susah menelan, otot lemas, kelopak mata menurun, sakit
kepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur, mati rasa di sekitar mulut.
Kematian dapat terjadi dalam 24 jam.
Gigitan Viperidae/Crotalidae (ular: ular tanah, ular hijau, ular bandotan puspo):
1. Gejala lokal timbul dalam 15 menit, atau setelah beberapa jam berupa bengkak di dekat gigitan yang menyebar ke seluruh anggota badan.
2. Gejala sistemik muncul setelah 5 menit atau setelah beberapa jam.
3. Keracunan berat ditandai dengan pembengkakan di atas siku dan lutut dalam waktu 2 jam atau ditandai dengan perdarahan hebat.
Gigitan Hydropiidae (misalnya: ular laut):
1. Segera timbul sakit kepala, lidah terasa tebal, berkeringat, dan muntah.
2. Setelah 30 menit sampai beberapa jam biasanya timbul kaku dan nyeri menyeluruh, dilatasi pupil, spasme otot rahang, paralisis otot,
mioglobulinuria yang ditandai dengan urin warna coklat gelap (ini penting untuk diagnosis), ginjal rusak, henti jantung.
Gigitan Rattlesnake dan Crotalidae (misalnya: ular tanah, ular hijau, ular bandotan puspo)
1. Gejala lokal: ditemukan tanda gigitan taring, pembengkakan, ekimosis, nyeri di daerah gigitan, semua ini indikasi perlunya pemberian polivalen
crotalidae antivenin.
2. Anemia, hipotensi, trombositopeni.
Penatalaksanaan:
Sebelum dibawa ke rumah sakit:
1. Diistirahatkan dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan
2. Bila belum tersedia antibisa, ikatlah 2 ujung yang terkena gigitan. T indakan ini kurang berguna jika dilakukan lebih dari 30 menit paskagigitan.
Setelah dibawa ke rumah sakit:
Beri SABU (Serum Anti Bisa Ular) polivalen 1 ml berisi:
1. 10-50 LD50 bisa Ankystrodon
2. 25-50 LD50 bisa Bungarus
3. 25-50 LD50 bisa Naya sputarix
4. Fenol 0,25% v/v.
Teknik Pemberian:
2 vial @ 5 ml intravena dalam 500 ml NaCl 0,9 % atau Dextrose 5% dengan kecepatan 40-80 tetes per menit. Maksimal 100 ml (20 vial).
Catatan:
Ciri-ciri ular berbisa:
1. Bentuk kepala segiempat panjang
2. Gigi taring kecil
3. Bekas gigitan: luka halus berbentuk lengkungan
Ciri-ciri ular tidak berbisa:
1. Bentuk kepala segitiga
2. Dua gigi taring besar di rahang atas
3. Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat gigi taring
Rasa nyeri pada gigitan ular mungkin ditimbulkan dari amin biogenik, seperti histamin dan 5-hidroksitriptamin, yang ditemukan pada Viperidae.
Sindrom kompartemen merupakan salah satu gejala khusus gigitan ular berbisa, yaitu terjadi edem (pembengkakan) pada tungkai ditandai dengan
5P: pain (nyeri), pallor (muka pucat), paresthesia (mati rasa), paralysis (kelumpuhan otot), pulselesness (denyutan).
Referensi:
Sudoyo AW, et.al. (ed.) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. 2006. FK UI. Jakarta. Hlm. 210-212.
Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com /
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: www.kabarindonesia.com
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=3&jd=Tips+Praktis+Mengatasi+Gigitan+Ular+Berbisa&dn=20080221165957

1 komentar:

  1. Mohon maf ciri2 fisik ular mungkin tertukar antara ciri2 ular berbisa dan tidak berbisa, terima kasih

    BalasHapus