TIDAK PERLU KELILING DUNIA

WELCOME TO THE NURSE ASRAMA

keperawatan

Sabtu, 25 April 2009

ASKEP GANGGUAN TIROID

BAB II
TINJAUAN TEORITIS



A. Pengertian
1. Hiperparathyroid
Hiperparathyroid adalah respon jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan, keadaan ini dapat timbul spontan atau akibat asupan hormon tiroid secara berlebihan, kadang-kadang manifestasi klinis hiperparathyroid dapat juga disebabkan karena salah menggunakan hormon tiroid.
2. Hipoparathyroid
Hipoparathyroid merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormon tiroid, berada di bawah nilai optimal.

B. Etiologi
1. Hiperparathyroid
- Penyakit grave
- Tiroidis
- Penggunaan hormon tiroid yang berlebihan
2. Hipoparathyroid
- Tiroiditis otoimun (tiroiditis hashimoto)
- Pasien dengan terapi radioiodium, pembedahan atau preparat antitiroid
- Atropi kelenjar tiroid
- Obat-obatan
- Radiasi pada kepala dan leher untuk penanganan kanker kepala dan leher, limfoma
- Defisiensi dan kelebihan iodium
- Tiroidektomi
- Penyakit infiltrasi paratiroid (amihoidosis, skleroderma)
- Ligum

C. Tanda dan Gejala
1. Hiperparathyroid
- Kelelahan atau kelemahan
- Penurunan berat badan yang progresif
- Kelelahan otot yang abnormal karena kalsium serum yang tinggi
- Amenore
- Perubahan defekasi, konstipasi atau diare (gangguan sistem pertanyaan)
2. Hipoparathyroid
- Kelelahan atau kelemahan
- Kerontokan rambut
- Kuku yang rapuh dan kulit kering
- Keluhan rasa baal
- Parestasia pada jari-jari tangan
- Gangguan haid seperti menorhagia atau amenore
- Kenaikan kadar kolesterol serum, aterosklerosis, penyakit jantung koroner dan fungsi ventrikel yang jelek, hal ini terjadi pada pasien hipotiroidisme berat












































































E. Pemeriksaan Diagnostik
1. T4 Serum
2. T3 Serum
3. Tes THS
4. Tiroglobulin
5. Ambilan iodium radioaktif
6. Pemindai radio atau pemindai skintilasi tiroid
7. Implikasi tes tiroid dalam keperawatan
8. Tes fungsi tiroid berfungsi menegakkan diagnosa :
- Mengukur kadar kolesterol
- EKG
- Alanin transminase (LT) dan SGPT
- LDH
- USG
- CT-Scan
- MRI

F. Prognosa
1. Hiperparathyroid
Hiperparathyroid yang tidak diobati dapat mengakibatkan kegagalan jantung, hipertensi, depresi mental atau krisis hiper-kalsemik kedadalan ginjal. Sekali terbentuk sering menjadi progresif, walaupun telah dilakukan paratiroidektomi. Hal ini dilakukan untuk mngetahui diagnosa dini hiper-kalsemik.
2. Hipoparathyroid
Pengolahan bagi penderita hipoparathyroid sulit, kerena perbedaan antara dosis terapi dan dosis toksik vitamin D, acap kali kecil. Pada penderita yang diterapi selama beberapa tahun dengan pengawasan yang baik, dapat terjadi hiperkalsemia dan karenanya harus diadakan pemeriksaan kadar kalium, fosfor serum secara periodik.


G. Pencegahan
1. Hiperparathyroid
- Mempertahankan sistem imun tetap adekuat
- Penggunaan hormon tiroidsesuai indikasi
2. Hipoparathyroid
- Penggunaan obat-obatan sesuai indikasi

H. Pengobatan
1. Hiperparathyroid
- Apabila masalahnya berada di tingkat kelenjar tiroid, maka pengobatan yang diberikan adalah pemberian obat anti tiroid yang menghambat produksi HT/obat-obat penghambat beta untuk menurunkan hiperresponsifitas simpatis.
- Obat-obat tg merusak jaringan tiroid juga dapat diberikan, misalnya iodium radiooyg diberikan peroral akan diserap secara aktif oleh sel-sel tiroid yang hiperaktif, setelah masuk akan merusak sel-sel tersebut. Ini merupakan terapi permanen untuk hipertiroidisme dan sering menyebabkan seseorang kemudian menjadi hipotiroid dan memerlukan pemberian HT pengganti seumur hidup.
- Tiroidektomi parsial/total merupakan pengobatan pilihan, tiroidektomi total dan tiroidektomi pasrial, menyebabkan hipotiroidisme.
2. Hipoparathyroid
- Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon tiroid.
- Apabila penyebab hipotiroidisme berkaitan dengan tumor sususnan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radisi atau pembedahan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian
1. Hiperparathyroid
a. Identitas
b. Riwayat penyakit
c. Aktvitas/istrahat
Gejala


Tanda :


: - insomnia, sensitivitas meningkat
- otot lemah, gangguan koordinasi
- kelelahan berat
Atrofi otot
d. Sirkulasi
Gejala
Tanda :
: palpitasi, nyeri dada (angina)
- disritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, mur-mur
- peningkatan tekanan darah berat, tekikardi saat istirahat
- sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksis)
e. Eliminasi
Gejala : urine dalam jumlah banyak dan diare
f. Intergritas ego
Gejala
Tanda :
: mengalami stress yang berat emosional maupun fisik
emosi labil (euforia sedang sampai delirium), depresi
g. Makanan/cairan
Gejala


Tanda :


: - kehilangan BB yang mendadak
- nafsu makan meningkat, makan banyak dan sering, kehausan, mual, muntah
pembesaran tiroid/goiter
h. Neurosensori
Gejala
:
- bicara cepat dan parau
- gangguan status menta dan prilaku gelisah, tremor halus pada tangan
i. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri orbital, fotofobia
j. Pernafasan
Tanda :
- frekuensi nafas meningkat, takipnea, dispnea
- edema paru (pada krisis tirotoksikosis)
k. Keamanan
Gejala
Tanda :
: tidak toleransi terhadap panas, alergi terhadap iodium
suhu meningkat di atas 37,4 oC, diaforesiss
l. Seksualitas
Tanda : penurunan libido, hipomensanore, amenore dan impoten

2. Hipoparathyroid
a. Identitas pasien
b. Riwayar Kesehatan
c. Integumen
Kulit dingin, pucat, kering, bersisisk, menebal, terumbuhan kuku bururk, kuk menebal, rambut kering dan kasar, rambut rontok dan pertumbuhannya bururk.
d. Pulminari
Hipoventilasi, efusi pleura, dispsia.
e. Kardiovaskuler
Bradikardi, disritmia, pembesaran, disritmia, toleransi terhadap dingin.
f. Muskuluskeletal
Nyeri otot, kontraksi dan relaksasi otot yang meambat.
g. Neurologi
Fungsi intelektual yang lambat, bicara lambat dan terbata-bata, gangguan memori, perhatian kurang, letargi/samnolen, bingung, hilang pendengaran, parastesia, penurunan rekleks tendon.
h. Gastrointestinal
Anoreksia, peningkatan BB, obesitas, diatensi abdomen.


i. Sistem Reproduksi
Pada wanita : prubahan menstruasi seperti amenorea atau masa menstruasi yang panjang, infeltrisasi, anovulasi dan penurunan libido.
Pada pria : penurunan libido dan impotensi.
j. Psikososial/emosi
Apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri dan prilaku maniaq.
k. Manifestasi klinis lain berupa: edema periorbita, wajah sperti bulan (moon face), wajah kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal, ekspresi kosong, lemah, haluaran urne menurun, anemia dan mudah berdaraah.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Hiperparathyroid
• Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi.
• Nurtisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.
• Diare berhubungan dengan peningkatan aktivitas metabolik.
• Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan hipermetabolisme.
2. Hipoparathyroid
• Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kognitif.
• Konstipasi berhubungan dengan penurunan fungsi gastrointestinal.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan terpaparnya informasi tentang tentang program pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seumur hidup.
• Pola nafas tak efektif berhubungan dengan depresi fentilasi.
• Perubahan proses berfikir berhubungan dengan gangguan metabolisme daan perubahan status kardiovaskuler serta pernafasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar