TIDAK PERLU KELILING DUNIA

WELCOME TO THE NURSE ASRAMA

keperawatan

Sabtu, 17 Januari 2009


ASUHAN BAYI BARU LAHIR


By; Mustakim


Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian bayi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap untuk mengetahui normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan


1. Pengkajian segera BBL

a. Penilaian awal

Nilai kondisi bayi :

  • APAKAH BAYI MENANGIS KUAT/BERNAFAS TANPA KESULITAN ?

  • APAKAH BAYI BERGERAK DG AKTIF/LEMAS?

  • APAKAH WARNA KULIT BAYI MERAH MUDA, PUCAT/BIRU?

APGAR SCORE

  • Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)

  • Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)


Dilakukan pada :

  • 1 menit kelahiran

yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan

  • Menit ke-5

  • Menit ke-10

penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologis

SKOR APGAR

TANDA

0

1

2

Appearance

Biru,pucat

Badan pucat,tungkai biru

Semuanya merah muda

Pulse

Tidak teraba

<>

> 100

Grimace

Tidak ada

Lambat

Menangis kuat

Activity

Lemas/lumpuh

Gerakan sedikit/fleksi tungkai

Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan

Respiratory

Tidak ada

Lambat, tidak teratur

Baik, menangis kuat


Preosedur penilaian APGAR


  • Pastikan pencahayaan baik

  • Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya

  • Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya

  • Ulangi pada menit kelima

  • Ulangi pada menit kesepuluh

  • Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai


Penilaian


Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2

Nilai tertinggi adalah 10

  • Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik

  • Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi

  • Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi




2. Asuhan segera Bayi Baru Lahir


  • Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran.

  • Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dg sedikit bantuan/gangguan

  • Oleh karena itu PENTING diperhatikan dlm memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dg kulit ibu sesegera mungkin


a. Membersihkan jalan nafas

1). Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dg handuk di atas perut ibu

2). Bersihkan darah/lendir dr wajah bayi dg kain bersih & kering/ kassa

3). Periksa ulang pernafasan

4). Bayi akan segera menagis dlm waktu 30 detik pertama setelah lahir


jika tdk dpt menangis spontan dallakukan :

1). letakkkan by pd posisi terlentang di t4 yg keras & hangat

2). gulung sepotong kain & letakkan di bwh bahu shg leher bayi ekstensi

3). bersihkan hidung, rongga mulut, & tenggorokan by dg jari tangan yg dibungkus kassa steril

4). tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x/ gosok kulit by dg kain kering & kasar



Gb. Posisi ekstensi


Kebiasaan yang harus dihindari


LANGKAH-LANGKAH

ALASAN TIDAK DIANJURKAN

Menepuk pantat bayi

Trauma/cedera

Menekan dada

Patah, pneumothorax, gawat nafas, kematian

Menekan kaki bayi ke bagian perutnya

Merusak pembuluh darah dan kelenjar pada hati/limpa, perdarahan

Membuka sphincter anusnya

Merusak /melukai sphincter ani

Menggunakan bungkusan panas/dingin

Membakar/hipotermi

Meniupkan oksigen/udara dingin pada tubuh/wajah bayi

hipotermi

Memberi minuman air bawang

Membuang waktu, karena tindakan resusitasi yang tidak efektif pada saat kritis



Penghisapan lendir

  • Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yg steril, sediakan juga tabung oksigen & selangnya

  • Segera lakukan usaha menghisap mulut & hidung

  • Memantau mencatat usaha nafas yg pertama

  • Warna kulit, adanya cairan / mekonium dlm hidung / mulut hrs diperhatikan



b. Perawatan tali pusat

setelah plasenta lahir & kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat

Cara :

  • celupkan tangan yg masih mggnakan sarung tangan ke dlm klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya

  • bilas tangan dengan air matang /DTT

  • keringkan tangan (bersarung tangan)

  • letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat

  • ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dr pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan

  • Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dg simpul kunci dibagian TP pd sisi yg berlawanan

  • Lepaskan klem penjepit & letakkan di dlm larutan klorin 0,5%

  • Selimuti bayi dg kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup













Gb. Pemotongan tali pusat Gb. Bayi yang telah diikat tali pusatnya












Gb. Bayi terbungkus kain kering


INGAT !

JANGAN MENGOLESKAN SALEP APAPUN/ZAT LAIN KE BAGIAN TALI PUSAT





c. Mempertahankan suhu tubuh

Dengan cara :

  • Keringkan bayi secara seksama

  • Selimuti bayi dg selimut/kain bersih, kering & hangat

  • Tutup bagian kepala bayi

  • Anjurkan ibu untuk memeluk & menyusukan bayinya

  • Lakukan penimbangan stl bayi mengenakan pakaian

  • Tempatkan bayi di lingk yg hangat













Gb. Metode kanguru


d. Pencegahan infeksi

  • Memberikan obat tetes mata/salep

  • diberikan 1 jam pertama by lahir yaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.

  • Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin & langsung diteteskan pd mata bayi segera stl bayi lahir


BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.

  • Cuci tangan sebelum & setelah kontak dg bayi

  • Pakai sarung tangan bersih pd saat menangani bayi yg blm dimandikan

  • Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastukan dlm keadaan bersih

  • Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yg digunakan untuk bayi dlm keadaan bersih

  • Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop & benda2 lainnya akan bersentuhan dg bayi dlm keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)


2. Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran


Tujuan :

Mengetahui aktivitas bayi normal/tdk & identifikasi masalah kesehatan BBL yg memerlukan perhatian keluarga & penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan


Pemantauan 2 jam pertama meliputi :

  • Kemampuan menghisap (kuat/lemah)

  • Bayi tampak aktif/lunglai

  • Bayi kemerahan /biru


Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan & penilaian ada tdknya masalah kesehatan terutama pada :

  • By kecil masa kehamilan/KB

  • Gangguan pernafasan

  • Hipotermia

  • Infeksi

  • Cacat bawaan/trauma lahir


Jika tidak ada masalah,

a. lanjutkan pengamatan pernafasan, warna & aktivitasnya

b. Pertahankan suhu tubuh bayi dg cara :

  • hindari memandikan min. 6 jam/min suhu 36,5 C

  • bungkus bayi dengan kain yg kering & hangat, kepala bayi harus tertutup


c. Lakukan pemeriksaan fisik

  • gunakan tempat yg hangat & bersih

  • cuci tangan sebelum & sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan & bertindak lembut

  • LIHAT, DENGAR, & RASAkan

  • Rekam /catat hasil pengamatan

  • jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut


d. Pemberian vitamin K

  • untuk mencegah terjadinya perdarahan krn defisiensi vit. K

  • Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari

  • Bayi berisiko 0,5mg – 1mg perperenteral/ IM


e. Identifikasi BBL

  • Peralatan identifikasi BBL harus selalu tersedia

  • Alat yg digunakan; kebal air, tepi halus dan tidak melukai, tdk mudah sobek dan tdk mudah lepas

  • Harus tercantum ; nama bayi (Ny) tgl lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu

  • Di tiap tempat tidur harus diberi tanda dg mencantumkan nama, Tgl lahir, nomor identifikasi











Gb. Bayi dalam box bayi dengan identitas


  1. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi :

1). Pemberian nutrisi

  • Berikan asi seserig keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)

  • Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam

  • Pastikan bayi mendapat cukup colostrum selama 24 jam. Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.

  • Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan

2). Mempertahankan kehangatan tubuh bayi

  • Suhu ruangan setidaknya 18 - 21ยบC

  • Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu

  • Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)


3). Mencegah infeksi

  • Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB

  • Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.

  • Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari

  • Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih , hangat, dan sabun setiap hari.

  • Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu


7. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua

  • Pernafasan sulit/ > 60x/menit

  • Suhu > 38 °C atau <>

  • Warna kulit biru/pucat

  • Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek, sering warna hijau tua, ada lendir darah

  • Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk

  • Tidak berkemih dalam 3 hari, 24 jam

  • Mengigil, tangis yg tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang


8. Berikan immunisasi BCG, Polio dan Hepatis B





Daftar pustaka

  1. Bennett dan Brown, 1999, Myles Texbook for midwives, thirteennth edition. Churchill Livingstone, Edinburgh

  2. JHPIEGO.2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan , Buku 5 asuhan bayibaru lahir,Pusdiknakes.Jakarta

  3. Johnson dan Taylor. 2005. Buku ajar praktik kebidanan.cetaka I. EGC.Jakarta

  4. Saifudin Abdul Bahri. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal.YBP_SP.Jakarta

1 komentar:

  1. nice share. nice post. semoga bermanfaat bagi

    kita semua :)keep update!
    mobil kuat

    BalasHapus